Kembali bertemu lagi dengan Beradu dalam Memori yang edisi sebelumnya tidak terbit karena menyambut hari raya.
1. Instrumental lagu patriotik sebagai penggugah semangat untuk berbangsa dan bernegara ini begitu dikenal oleh seluruh warga negara Indonesia.
Pertanyaan : Apa nama lagu itu dan siapa penciptanya?
2. Pria kelahiran Semarang tanggal 5 Agustus 1916 ini dikenal juga sebagai komponis musik Indonesia kategori lagu kebangsaan. Sebagai Bapak 17 Agustus ini (sebutan kala itu) penggagas sekaligus pencipta salah satu lagu kebangsaan. Lagu itu tercipta saat ia berada di Hotel Garuda Yogyakarta yang bersamaan satu kamar dengan Hoegeng. Ia (sang penyelamat bendera pusaka) sangat setia sekali dengan Soekarno dan juga pernah menjabat sebagai ajudan Presiden Soekarno.
Pertanyaan : Siapakah nama komponis itu?
Jawaban BdM edisi ke-24 yaitu : (1) Honky Tonk Women dari Rolling Stones, dijawab benar oleh Mas SimonBSD, dan (2) Kuterima Pesanmu dari Finny Rosita [tidak ada jawaban yang masuk]
sugeng enjang Mas Wandi, masih di kota Solo apa sdh kembali ke “nDalem SUKOASIH”…? 🙂
Yg jelas pasti oleh-2nya sangat buanyaak.. 😀
kita tunggu lho hasil dari “berburu” kaset-nya 😉
no. 1 “Madjulah Sukarelawan” – Soedarnoto
Haloo semuanya. Mas Wandi mas Wijono apa kabar?
Nomor 1 saya setuju tebakan mas Wijonohadi: “Madjulah Sukarelawan”, ciptaan Soedharnoto. Dalam rekaman tersebut dibawakan oleh Band Zaenal Combo pimpinan Zaenal Arifin.
Nomor 2. M. Husein Mutahar (H. Mutahar), yang menciptakan mars “Mari Merdeka”. Konon menciptanya di ……. toilet Hotel Garuda, Malioboro, Djogdjakarta
@Mas Wijono, Minggu pagi sudah kembali kok mas, karena Senin anak-anak sudah harus masuk kerja. Karena masih suasana hari raya, toko-toko masih tutup sehingga berburu kaset/cd nya juga tidak ada yang buka. Akhirnya yang didapat minum-2 susu segar asli Boyolali didaerah jl. Adisoemarno. Terus sisa sangunya dicadangkan untuk bayar sewa hosting yang akan jatuh tempo 18-8-2013.
@Mas Simon, kita kehilangan temen mas Simon yang sama-sama kelahiran Magelang yaitu Chris Soebiantoro penyanyi Bir Temulawak dan Dondong Opo Salak.
Ternyata di toilet itu dapat memberikan andil besar dalam menciptakan sebuah lagu Hari Merdeka/17 Agustus 1945
Iya Mas Wandi. Semangat hidupnya itu loh, benar-benar patut dicontoh. Saat melayat, diputarkan cukup banyak lagunya, yang jarang atau belum pernah kita dengar. Meskipun ada yang ‘daur ulang’ dari penyanyi lain, namun enak didengar. Sayang saya belum bisa mendapatkan rekamannya.
Kalimat yang sering diucapkan “Merdeka” itu lho yang membuat sulit dilupakan.
Kus Hendratmo ikut menyanyi juga kan tuk mengiringi kepergiannya
Wah, jebul salah ketik. Lagu ciptaan H. Mutahar bukan ‘Mari Merdeka’ tetapi ‘Hari Merdeka’. Bait pertama pernah diubah. Mulanya “Satoe, tudjuh, delapan tahoen empat lima”, kemudian diubah menjadi “Tujuhbelas Agustus tahun Empat Lima”
2. H. Mutahar
Majulah Sukarelawan, ciptaan Sudharnoto iringan Zainal Combo ini sering diputar memang di jaman yang masih ketat dengan perjuangan, kita baru saja (belum lama ) menyataken kemerdekaan.
lagu ini mengingatkan saya kepada lagu instrumental juga yang dimainkan group dari Inggris The Shadows berjudul F.B.I.
Betul mas, Hank Marvin & The Shadows memainkan kebolehannya dengan F.B.I yang mirip dengan Majulah Sukarelawan. Coba dengar musiknya kesini