Gamelan Kyai Kanyut Mesem yang tersimpan di Pura Mangkunegaran ini sudah berusia 200 tahun lebih. Konon Gamelan tersebut dibawa dari Demak ke Keraton Mangkunegaran menggunakan gerobak. Oleh Sunan Kalijaga gamelan itu digunakan untuk mensiarkan agama Islam di tanah Jawa.
Untuk mendengarkan alunan suara gamelan yang bersejarah tersebut berikut gendhingan yang dimainkan oleh Karawitan Langenpraja dengan swarawati Ngabei Setyolaras, Shintolaras, Ronggolaras dan Trimurti dibawah asuhan R.M. Tarwo Sumosutargo.
Category Archives: Musik
Gamelan Kyai Kanyut Mesem – Karawitan Langenpraja Mangkunegaran
Filed under gendhing jawa, Musik
Satrio Piningit |Koko Thole|
Koko Thole yang mempunyai nama asli Joko Priyono adalah sebagai penyanyi musik campursari dan keroncong. Keroncong merupakan musik asli bangsa Indonesia, menanamkan nilai-nilai ke Indonesiaan.
Pada album SatrioPiningit, Koko Thole melalui karyanya memberikan pesan moral mengenai kehidupan manusia untuk menjaga tingkah laku demi mewujudkan dan menjadikan pribadi yang baik. Lagu-lagunya mengangkat kultur dan fenomena kebangsaan di negeri ini. Ciptaan lagu-lagunya mempunyai khas tersendiri yaitu pada hentakan musik dan liriknya yang gado-gado.
“Topeng ireng jerone putih, topeng putih jerone ireng. Topeng perak sing bener ojo dirusak, topeng wojo luwih becik sing prasojo…”
Sing salah ora mesti salah, sing bener yo ora mesti bener, he he he….
Filed under Budaya, Musik, tembang jawa
INDONESIA-mu # INDONESIA-ku
Indonesia bagaikan untaian mutiara, berjajar pulau-pulau dengan megah. Tanah menghijau subur nan makmur. Beragam bahasa dan berbudaya tinggi yang menjadi bunga hati. IndonesiaMU ya IndonesiaKU.
Itulah kir-kira syair lagu keroncong Indonensiaku.
Bagai untaian mutiara
Kau berjajar megah
Pulau-pulau, nusantara
Raya …
Indonesiaku jaya
Yang kupuja dan kubela demi cintaku kepadamu
Tanah menghijau subur
Indonesia makmur
Betapaku bangga
Pada negeriku bahasaku
Nan berbudaya tinggi
Jadi bunga hati
- Indonesiaku – Yayuk Haryono
- Tanah Airku – Retno Handayani
- Bumi Emas Tanah Airku – Ipuk Sunarmi
- Tanah Tumpah Darahku – Leby
- Indonesia Jelita – S. Dharsih Kissowo
“KITA SEMUA ADALAH PENYALA HARAPAN UNTUK INDONESIA. KEMERDEKAAN INDONESIA BUKANLAH TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH ATAU TOKOH-TOKOH PAHLAWAN SEMATA, NAMUN, KEMERDEKAAN INDONESIA MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB SELURUH WARGA INDONESIA TERUTAMA GENERASI MUDA SEBAGAI PENERUS BANGSA”
[Joko Widodo]
Gending Lancaran karya cipta Ki. Tjokrowasito
Berikut ini gending lancaran ciptaan Ki. Tjokrowasito yang juga mempunyai nama KRT. Wasitodipuro, KRT. Wasitodiningrat, KPH. Notoprojo. Beliau adalah seorang empu karawitan, seniman Jawa yang sudah tidak diragukan lagi keahliannya dibidang seni. Sebagai pengajar di Institut Seni California, dan pengajar seni karawitan di berbagai belahan dunia. Ia mempunyai peran penting dalam menyebar luaskan apresiasi dan pengetahuan tentang gamelan jawa di berbagai negara. Tahun 1980 Ki. Tjokrowasito dikukuhkan sebagai Profesor dari California Institut of The Arts.
Inilah beberapa diantaranya gending lancaran hasil karya cipta Ki. Tjokrowasito.
- Kae Lho Sl.9
- Sopir Becak Pl.6
- Sambang Dalu Sl.My
- Ronda Malam Sl.9
- Sepur Truthug Pl.5
- Gending lancaran lainnya : Kuwi Opo Kuwi, Gugur Gunung, Penghijauan, Padhang Bulan, Koperasi, Jaran Teji, Orde Baru, Modernisasi Desa, Paman Tani, Dhong-Dhong, Tari Bali.
“Keseluruhan karya gending tersebut mengandung pesan-pesan normatif yang menyangkut hubungan manusia dengan alam, manusia dengan politik, hingga keranah spiritual seperti gending Sambang Dalu.
Ada sebuah pesan keheningan yang mengajak kita berfikir ulang tentang makna-makna kehidupan ditengah carut marutnya berbagai kondisi yang terjadi belakangan ini.
Keadaan di Indonesia pada masa kini, adalah pertarungan gamelan di tengah politik global, ditengah komodifikasi seni instan yang tidak jelas orientasinya”.
|Dengan Gamelan itulah terpendam nilai-nilai spiritual sebagai pegangan hidup paling hakiki|
Filed under Budaya, gendhing jawa, Musik
Sholawat Jawa – Nyuwun Ngapuro
Sholawat Jawa oleh alunan suara Hj. Wafiq Azizah. Beberapa alunan sholawat seperti Nyuwun Ngapuro, Tombo Ati, Ilir-Ilir, Limo Perkoro, Mampir Ngombe.
Santiswara musik bernafaskan Islami
Musik dan lagu-lagu Santiswara berisi ajaran Islam. Syair dan lagunya berisikan doa-doa, puji-pujian, dan petuah bijak di jalan agama. Nada-nada indah mengiringi lantunan dari segala sembah dan puji bagi keagungan Tuhan serta shalawat Sang Nabi Muhammad yang dikemas dalam bentuk gendhing.
Senandung doa-doa berpadu secara harmonis dengan seperangkat kecil gamelan (kemanak, kendang, trebang). Gabungan dari ketiga perangkat gamelan kecil itu memberikan nuansa yang hening, sakral dan magis.
SantiSwara mempunyai arti Santi = doa dan Swara berarti senandung lagu atau suara (swara). Santiswara sebagai wahana penyebaran nilai-nilai mulia spiritual Islam.
Kesenian ini mengkondisikan kejernihan hati pendengarnya, sebagai awal yang dibutuhkan oleh jiwa agar mampu meresapi pesan-pesan mulia dari ajaran agama. Pesan moral tentang kebaikan yang bersifat universal bagi semua kalangan, sehingga kesenian ini mampu menembus sekat-sekat perbedaan dan bisa diterima oleh sesama orang.
Berikut lagu-lagu santiswara bernuasa Islami.
Sholawat multi Bahasa
Alunan sholawat dengan berbagai bahasa, seperti Arab, Jawa, Sunda, Minang, Mandarin dan versi English.
Allahuma shalli wassallim alaa, Sayyidina wa maulana Muhammad, Allahuma shuril Islam wal muslimin, Wa ahlikil kafarata wadz dzalimin. [Arab]
Duh Gusti mugi paring rahmat lan keselamatan, Katur Kanjeng Nabi Muhammad kan mulyo, Mugi kerso paring slamet umat niko, Kaum muslimin muslimat sedoyo. [Jawa]
Yaa Allah pour grace and salvation, For Prophet Muhammad noble messengers. Ya Allah please protect and keep his people, Muslimin, and muslimat all the world. [English]
Ya Allah qing chu ren ci ji phing an, Weilei bi xia Muhammad zhen zhu shi zhe xian da, Ya Allah shi an chuen ren lai, Ge wei qien bu yi shi lan ren lei. [Mandarin]
Sholawat Rambu, dengan iringan Gamelan :
Shalawat Shalli Wasallim :
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
Karya Ilin Sumantri bersama Lilis Suryani
Lagu-lagu Lilis Suryani oleh karya cipta Ilin Sumantri bersama iringan musik Band Zaenal Combo asuhan Zaenal Arifin. Berikut lagu-lagunya :
Filed under jadul 60-70, Musik
Kobarkan semangat juang R.A. Kartini
Karena Ibu R.A.Kartini, semua kaum gender Indonesia bisa melakukan apapun yang dilakukan oleh kaum laki-laki. Gaungkan dan Gelorakan semangat juang Ibu Kartini.
Hari ini adalah hari dimana Indonesia mencanangkan tanggal 21 April sebagai Hari Kartini.
Berikut beberapa tulisan yang inspiratif untuk kita renungkan bersama :
1. Kami disini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak-anaka wanita, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak wanita itu menjadi saingan laki-laki dalam hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya yang diserahkan alam (sunatullah) sendiri ke dalam tangannya ; menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama.
2. Sepanjang hemat kami, agama yang paling indah dan paling suci ialah Kasih Sayang. Dan untuk dapat hidup menurut perintah luhur ini, haruskah seseorang mutlak menjadi Krinten?, orang Budha, Brahma, Yahudi, Islam, bahkan orang kafirpun dapat hidup dengan kasih sayang yang murni.
3. Moga-moga kami mendapat rahmat, dapat bekerja membuat agama lain memandang agama Islam patut disukai.
4. Kami sekali-kali tidak hendak menjadikan muris-murid kami menjadi orang setengah Eropa, atau orang Jawa yang kebarat-baratan
“Selamat Hari Kartini”
Filed under Musik, Renungan, tak berkategori
Uyon-Uyon Nyamleng ISI Surakarta
Institut Seni Indonesia (ISI) merupakan kawah chandra dimuka tempat menimba ilmu seni budaya untuk mencetak seniman seniman yang handal, mumpuni dan kadar intelektual yang baik. Disinilah membuktikan bahwa budaya seni gamel ini masih tetap eksis seiring dengan kemajuan peradaban dunia.
Tentunya bangga saya sebagai orang Indonesia. Namun sebenarnya juga manggayut rasa miris, sebab fenomena masyarakat urban kini nampak justru kurang mengapresiasi terhadap musik gamelan. Orkestra asli (indigenous orchestra) ini kini tidak terlihat ditempatkan sebagai entitas budaya yang signifikan. Lebih ironis lagi justru dilakukan oleh bangsa lain.
Disinilah pentingnya kita tetap menjaga dan melestarikan budaya adiluhung ini. Terus dan tumbuh kembangkan musik tradisional Nusantara ini.
Inilah beberapa alunan musik gamelan yang indah dan menyejukkan olah kiprah para Sarjana/Magister Seni Institut Seni Indonesia Surakarta.
“Jadikan Budaya sebagai indentitas bangsa”
Filed under Budaya, gendhing jawa, Musik