Category Archives: seni tari

Beksan (Tari) Gambyong

Tari beksan Gambyong merupakan salah satu jenis tari tradisional yang berasal dari daerah Surakarta Hadiningrat. Dari awal tari ini hanyalah sebuah tarian jalanan (teledek) atau tarian rakyat.
Tari Gambyong diambil dari sebuah nama seorang penari kondang yang bernama Sri Gambyong. Sebagai penari ia mempunyai suara yang sangat merdu dan keluwesan dalam gerak menari.
Oleh raja kasunanan Surakarta Paku Buwana IV, Sri Gambyong diminta untuk pentas menari dilingkungan keraton. Sejak saat itulah tarian Sri Gambyong dinamakan “Tari Gambyong”.
Tari Gambyong pada penampilannya terbagi menjadi 3 bagian yaitu gerakan awal (maju beksan), gerakan utama (beksan), dan gerakan penutup (mundur beksan). Gerakan yang bertempo pelan dan lemah gemulai menggambarkan sebuah kelembutan dan keindahan seorang wanita. Pandangan mata penari sering meliat kearah jari tangan seiring dengan gerakan tangannya, pun gerakan kaki dan tangan bergerak secara harmonis mengikuti irama kendang dan alunan musik gamelan sebagai pengiring yang biasanya dengan gending ladrang Pangkur.
Silahkan simak dan ikuti Tari Gambyong dengan seksama gerak dan kiprahnya yang lembut dan indah. 

Leave a Comment

Filed under Budaya, seni tari

Tari Pendet

JNQENa.jpg
Gending pengiring Tari Pendet yaitu Petegak Pendet.

Tari Pendet mempunyai hubungan erat dengan adat agama, Pendet diturunkan dari kata “Pendeta” yang berfungsi sebagai media dikala manusia melakukan upacara keagamaan manembah Tuhan. Pendeta juga berarti orang yang menjadi pimpinan agama.
Tari Pendet berciri gerakan yang khas tentang kehalusan jiwa tertuang dalam dalam lemah gemulainya gerak tangan dan sikap melukiskan seorang Pendeta yang sedang memuja keagungan Tuhan, atau menggambarkan orang Hindu Bali selagi melaksanakan upacara sembahyang di pura.
Bentuk tari Pendet tergolong klasik yang pada mulanya khusus sebagai tarian upacara dewa, namun sekarang dipergunakan juga untuk menyambut tamu agung atau sewaktu-waktu sebagai pertunjukkan yang umum di tarikan secara masal atau di tarikan oleh lebih dari satu penari putri.

Leave a Comment

Filed under Budaya, Musik, seni tari

Srikandi – Larasati

Srikandi dan Larasati dalam cerita epos Mahabarata merupakan tokoh perempuan yang tangguh, cerdas dan pandai memanah, serta rupawan pula.
Tarian Srikandi Larasati ini mengisahkan pertarungan antara Srikandi melawan Larasati. Pertarungan dimulai, kejar mnegejar dilakukan tanpa ketinggalan keris pun ikut memainkan. Serangan Srikandibbegitu mematikan, namun Larasati mampu menangkis semua serangan dan memberikan balasan yang sepadan pada Srikandi. Tiada yang kalah ataupun yang menang dalam adu ketangkasan dengan keris tersebut.
Akhir cerita Srikandi menantang Larasati adu ketrampilan memanah, dan Larasati menerima tantangannya. Hingga akhirnya Larasati sebagai pemenangnya.

Tari Klasik oleh ISI Surakarta lainnya :

Leave a Comment

Filed under Audio, Musik, seni tari

Srikandi pahlawan medan perang


Tari Srikandi Cakil merupakan petikan dari cerita Mahabarata yang menceritakan bahwa Cakil yang diutus oleh Prabu Jungkung Mardeya dari Palanggubarja untuk memboyong Dewi Wara Srikandi yang akan dijadikan istri Prabu Jungkung Mardeya
Tarian ini adalah salah satu tari gaya Surakarta Hadiningrat dari cerita lakon pewayangan “Srikandi Meguru Manah”. Menggambarkan seorang prajurit wanita perkasa pahlawan medan perang yang bertarung melawan raksasa kecil Cakil [rahang bawah yang lebih panjang dari pada rahang atas]. Dewi Srikandi tidak mau diperistri Prabu Jungkung Mardeya, dan terjadilah perang tanding yang dimenangkan oleh Srikandi dengan panah sakti yang diberi nama “Dakak” milik Arjuna.

Gending iringan Tari Srikandi-Cakil oleh STSI Surakarta [Dr. Rahayu Supanggah,  S.Kar]

Sebagai tarian karakter, pemain Srikandi tidak hanya pandai menari akan tetapi juga harus mampu dan paham betul gending iringannya, antawecana, tembangan dengan baik. Gerakan harus cepat tegas, gesit memainkan samparan (jarik ekor yang diselipkan di kaki). Saat “srisig” (berjalan dengan cepat dengan gerak kaki jinjit dan lutut ditekuk sedikit) maupun pada saat perang, kain samparan tidak boleh terinjak. | wah susah juga ya |
Kaum Gender, … Jadilah Srikandi-Srikandi bangsa ini. 😉

Leave a Comment

Filed under Budaya, gendhing jawa, seni tari

Tari Gambyong yang lembut dan indah

Tari Gambyong merupakan tari jawa klasik yang mengambil dasar gerakan tarian rakyat dari kesenian “tayub” atau “tledhek”. Istilah gambyong pada mulanya adalah nama seorang waranggana yang pandai menari dan vokal dengan sangat indah. Nama lengkapnya adalah Mas Ajeng Gambyong.

Pusat dari keseluruhan tari ini terletak pada gerak kaki, lengan, tubuh, dan juga kepala. Pandangan mata selalu mengikuti setiap gerak tangan dengan cara memandang arah jari-jari tangan. Gerakan kaki yang begitu harmonis seirama membuat tarian ini begitu lembut dan indah. Gerakan ukel, trisik, mentang, seblak sampur dan mendak serta maju mundur, mutar, manggut-manggut/menggelengkan kepala dan mamainkan selendang sebagai ciri utama tarian Gambyong.
Tarian Gambyong Pareanom dapat anda pirsani kesini [pentas di mancanegara].
Tari Gambyong pertama kali digarap oleh K.R.M.T. Wreksadiningrat, kemudian oleh Nyi Bei Mardusari, Nyi Bei Mintararas dan oleh K.R.T.  S. Maridi Tondokusumo.
Secara filosofis gerakan dalam trian ini memiliki makna yang menggambarkan kecantikan dan kelembutan wanita.

Leave a Comment

Filed under Budaya, seni tari

Gending2 Resepsi Pernikahan

imagebam.com
Paket gending-gending untuk mengiringi acara resepsi pernikahan berikut ini, Kang Suko lakukan bersama-sama rekan-rekan paguyuban seni karawitan Prima Karya Budaya yang dilaksanakan Sabtu 11 April 2015 disalah satu gedung di kota Metropolitan.
Selama kurang lebih 120 menit tamu undangan disuguhi alunan gending-gending jawa yang menyejukkan suasana dan hiburan tari klasik Gathutkaca Gandrung.


Inilah rangkaian gending-gending yang dilantunkan untuk mengiringi pasamuan pada acara resepsi pernikahan tersebut (sesuai permintaan pemangku hajat).

Leave a Comment

Filed under gendhing jawa, Musik, seni tari, Uncategorized

Tari Karonsih lambang Cinta Kasih

Track kedua (lanjutan) silahkan kesini, atau klik karonsih 2 (sukolaras)

Tari Karonsih sebagai simbol dua sejoli yang sedang menjalin cinta kasihnya. Ceritanya Raden Panji pergi meninggalkan kerajaan untuk mengadakan laku tirakat, Sang estri Dewi Sekartaji mencarinya dan akhirnya ia menemukannya.

Gendhing untuk mengiringi tarian ini diawali dengan irama Pathetan Pelog 5 – Ktw. Pangkur Ngrenas Pelog 5 diteruskan Gangsaran kemudian malik (ganti nada) Slendro – Ktw. Kinanthi Sandhung Slendro Menyuro – Lambangsari dan diakhiri Ldr. Sigromangsah Slendro Menyuro.
Tari Karonsih ini cocok untuk jamuan tamu pada acara resepsi pernikahan adat jawa.

2 Comments

Filed under Budaya, gendhing jawa, seni tari

Kisah Percintaan Gatotkaca & Pergiwa

Kisah percintaan antara dua sejoli Gatotkaca dengan Pergiwa sebagai wujud perlambang percintaan antara kedua mempelai untuk membangun rumah tangga yang sakinah mawadah dan waromah.
Itulah pementasan tari berpasangan Gatotkaca Gandrung pada acara resepsi pernikahan pada 11 Oktober 2014 yang sesuai dengan nuansa kebahagiaan dalam menemukan belahan jiwa sejati. Dengan pemain yang masih muda ini sungguh menampilkan romatisme, kemesraan, dan kehangatan sekaligus juga kegagahan Gatotkaca dan kehalusan yang sedikit kenes dari Pergiwa. | Kusempatkan memberikan selamat dan apresiasi kepada kedua pemain, teriring ucapan dan harapan semoga kedepan budaya ini mendapat perhatian semua pihak |  🙄

Inilah tari jawa klasik Gatotkaca Gandrung, Gambir Anom, Gambyong yang cocok dan menjadi pilihan Anda.

Leave a Comment

Filed under gendhing jawa, Musik, seni tari

Gending Beksan/Tari Jaka Puring

Gending iringan beksan/tari Jaka Puring dan Jaranan ini konon dimainkan dengan gamelan dari PNRI Lokananta. Nama gamelan yang dimilki oleh Lokananta adalah Kiai Sri Kuncoro Mulyo yang dibuat sejak tahun 1920. Apakah gending iringan Jaka Puring ini dari gamelan Kiai Sri Kuncoro Mulya?.
Marilah kita cermati gendingan tersebut.

1 Comment

Filed under gendhing jawa, Musik, seni tari

Tarian Sakral Bedhoyo Ketawang

Surakarta Hadiningrat atau Solo merupakan pusat kebudayaan Jawa yang patut untuk dieksplorasi lebih lanjut. Diantara salah satu intangible heritage yang diuri-uri hingga saat ini adalah Bedhoyo Ketawang yaitu tarian klasik dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Bedhoyo Ketawang mempunyai arti Bedhoyo yaitu penari wanita di istana, dan Ketawang atau Tawang yang berarti bintang di langit.
Tarian yang dianggap sakral ini diperagakan oleh sembilan wanita dengan tata rias sebagaimana pengantin Jawa. Hakikat tarian ini merupakan simbol yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara mikrokosmos dan makrokosmos. Suatu konsep kosmologi yang telah mendarah daging pada masyarakat Jawa sejak berabad-abad silam.
Musik yang mengiringi tarian ini adalah Kemanak, Kethuk, Kenong, Kendhang, dan Gong serta diiringi suara dan sinden. Alunan iramanya terdengar lebih halus, dibanding ketimbang tari lainnya semisal Srimpi.
Dikatakan tari Bedhoyo karena tarian ini menyesuaikan dengan gendhingnya, yaitu Bedhoyo Ketawang Ageng Pelog lima.
Urutan masuknya para penari diawali dari nama sebutan masing-masing, yaitu : Endhol Ajeg, Batak, Endhol Waton, Apit Ngarep, Apit mBuri, Gulu, Apit Meneng, Dhadha terus Buncit yang diiringi dengan Suluk Pathetan Pelog lima.

Berikut gendhing iringan Tari Bedhojo Ketawang oleh Raden Tumenggung Warsodiningrat, pesinden Nyai Bei Tamenggito, dan gamelan Keraton Surakarta Hadiningrat.

  1. Bedhojo Ketawang Ageng Pl.5 – Nyai Bei Tamenggito (16:14)
  2. Bedhojo Ketawang Suluk Pathetan Pl.5 – Kyai Kanjeng Udan Pejaten  (14:18)

Gamelan untuk mengiringi tarian ini :
# Kyai Kaduk Manis
# Kyai Manis Srenggo
# 2 buah Kendhang : Kanjeng Kyai Denok dan Kanjeng Kyai Iskandar
# 2 buah Rebab : Kanjeng Kyai Grantang dan Kanjeng Kyai Lipur
# Gong Ageng : Kanjeng Nyai Kumitir.

Leave a Comment

Filed under Budaya, gendhing jawa, seni tari