Hari Ibu # Perempuan

 Ibu, aku bukanlah siapa-siapa di depanmu.
 Yang dulu tak pernah bisa ke mana-mana,
 tanpa meringkuk di gendonganmu.
 Sekarang masih seperti dulu, Bu.
 Aku hanya seonggok daging kecil,
 yang tak pernah bisa bernafas tanpa kasihmu

SELAMATĀ  HARIĀ  IBU

Tiada sutera yang begitu lembut seperti belaian seorang ibu, Tiada tempat yang paling nyaman selain pangkuan seorang IBU, Tiada bunga yang lebih harum selain senyummu. Kau adalah alasan kenapa aku ada. Keajaiban dalam hidup, adalah terlahir dari rahimmu. Seorang wanita yang telah memberi kami cinta dan pengorbanan.
Aku ingin mengambil satu kesempatan di hari ini, untuk mengucapkan terima kasih atas semua yang telah kau lakukan untuk hidupku.
“Baik buruknya masyarakat bergantung pada perempuan. Bila perempuan di dalam masyarakat baik, tentu baik pula masyarakatnya. Namun sebaliknya, perempuan buruk, pasti buruk pula masyarakatnya.
Perempuan dianggap begitu menentukan karena sebagai “ratu” rumah tangga, perempuan sangat berkuasa terhadap anak-anak dan remaja yang sedang mencari nilai-nilai dalam hidup. Dalam masa pancaroba yang penuh dengan gejolak, suatu masa krisis anak-anak dan remaja mencari “role model”, teladan utama, untuk menjadi pegangan hidup”.[adagium moral psikologi Bung Karno]

Leave a Comment

Filed under Renungan, tak berkategori

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.