Ki. Noyo, dialah rakyat dan warga negara Indonesia yang tinggal jauh di ndeso nan tenteram dan damai. Dia buta tentang politik, pendidikan sampai tingkat menengah. Tetapi…, dia sangat kokoh rasa Nasionalismenya terhadap bangsa dan negara.
Berikut ungkapan dan clotehan dari seorang Ki. Noyo dengan penuh kesederhanaan :
Kata Ki. Noyo, tetangga dekat rumah ndeso sana, bahwa “Presiden yang katanya orang nomor satu di Indonesia itu anggapan yang keliru, anggapan yang tidak benar atau salah. Di dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tak pernah menyatakan bahwa Presiden orang nomor satu di Indonesia”.
“Presiden itu bukan aku, buka saya, bukan pribadi, melainkan Lembaga Kepemimpinan Sosial yang dinamakan Lembaga Kepresidenan”
Ia tidak berdiri sendiri, tetapi dipilih dan dipercaya oleh rakyat untuk menerima mandat. Pemegang Mandat Tertinggi adalah Rakyat.
Apakah rakyat itu nomor satu di negeri Indonesia?.
Jadi yang nomor satu, paling hebat, terhebat, super hebat, itu kan budaya orang pinter dan orang berkantong tebal, buadaya keakuan.
Di Indonesia dimana negeri kita terkenal sebagai bangsa yang berbudi pekerti luhur, mengajarkan untuk selalu rendah hati. Apakah artinya di puji dan di sanjung sebagai orang nomor satu, jika tidak bisa mensejahterakan bangsanya” < Itulah clotehan dari Ki Noyo >.
Joko Widodo
Hahahahahaha…… nomor dua ya Mas Denny
Ya, saya penggemar nomor dua
Hayo mas Denny ikuti polling jajak pendapat PilPres 2014, siapa nanti yang berhak menduduki singgasana R.I. satu.
Ya, saya sudah ikut polling dan klik vote
Kok podo karo aku Mas Denny…….momer dua…..hehehe…..Kang Wandi ra entuk nggeguyu lho……
Hehehehehe….. nomer kalih tho…
Ngendikanipun embah : ” Aja milih duda lho, milih-a sing Joko wae”
Kula milih nomor 2 kemawon pak, ingkang nomor 1 rak kecap to?
==========================
Pilih wong sing ndeso dan sederhana nggih Bu.
Wong ‘ndeso’ lebih sederhana, lebih merakyat, lebih dekat dengan masyarakat
Aku pilih no 2
klo saya pilih sosok yg tegas .. sekali tanpa syarat ya tanpa syarat .. cara kerjanya sudah jelas kita lihat buktinya .. jelas merakyat .. penegakan hukum tanpa kekerasan mendahulukan musyawaroh .. klo mau mendukung bukan dibayar malah disuruh nyumbang .. ini menurut saya suatu pendidikan politik yang baik untuk bangsa ini ..