Rangkaian pernikahan adat jawa versi Yogyakarta, dimulai dari 1) Nontoni, 2) Lamaran, 3) Peningset, 4) Upacara Tarub, Nyantri, 5) Upacara Siraman, 6) Midodareni, 7) Upacara Langkahan, 8) Upacara Ijab, dan 9) Upacara Panggih.
Tidak begitu banyak bedanya antara adat Yogyakarta dengan adat Surakarta.
Didalam upacara panggih (temu) adat Yogyakarta, gendhing gendhing yang disajikan dalam acara prosesi tersebut yaitu :
- Lanc. Bindri [untuk mengiringi datangnya pengantin pria)
- Ldr. Pengantin / Ldr. Temanten [untuk mengiringi panggih)
- Ktw. Puspawarna / Boyong Basuki [upacara kacar-kucur atau penyerahan nafkah]
- Gatirojo / Gatipodosih [untuk mengiringi kirab pengantin]
- Ldr. Mugi Rahayu / Ktw. Rujid [upacara sungkeman]
- Ldr. Slamet / Sriwidodo (Solo, atau Jogja) [selesai upacara]
- Bubaran Tedhak Saking [bubaran/paripurnanya acara]
Kemudian berlanjut acara resepsi, dengan diisi gendhing2 menyesuaikan keadaan serta dapat disuguhi dengan tarian jawa klasik [ karonsih, gambyong/srimpi, gatotkaca gandrung ] dan dagelan seperti ular2 temanten, atau dagelan Basiyo yang lucu dan membuat ketawa.