Category Archives: Renungan

Mengenang si Kutilang Minang Elly Kasim

Minang.png
Elly Kasim yang lahir 27/09/1944 – 25/08/2121 dari Agam, Sumatera Barat penyanyi legendaris yang terkenal bukan hanya di Indonesia tetapi juga dikenal di negeri luar seperti Malaysia maupun Vietnam. Bahkan di Vietnam lagu seperti Ayam Den Lapeh telah diterjemahkan dalam bahasa Vietnam.
Ayam Den Lapeh, lagu ini menceritakan nama-nama daerah yang ada di Sumatera Barat, seperti Payakumbuh dan Pagaruyung. maksudnya adalah mari kita merantau jangan hanya berdiam diri dikampung saja, karena bagi suku Minang yang bukan disebut rantau hanyalah di Nagari Pariangan, diluar nagari itu disebut daerah rantau. lagu di lanjutkan dengan susahnya mendapatkan si ayam, kenapa? karena tidak fokus akan suatu hal yang ingin dituju dalam merantau. Di akhir lagu dijelaskan setelah bangga mendapatkan si ayam tak taunya pasar telah ditutup. Intinya adalah jangan membuang-buang masa muda dengan hanya bermain-main selama dirantau, fokus akan hal yang ingin dituju.

Lain lagi dengan lagunya Bareh Solok [beras dari daerah Solok]. Tentang bagaimana lezatnya beras dari daerah Solok. Belum lagi disantap dengan pengek atau semacam manisa gula…. mantul bener.
“Urang sumpu jalan barampek, Di Singkarak singgah dahulu, Bareh baru makan jo pangek, Indah tampak oneh mak, mintoa lalu”

Selamat Jalan Elly Kasim, engkau telah meninggalkan penggemarmu sejak 25 Agustus 2021. Semoga mendapatkan tempat yang mulia disisi NYA. Amin…

Leave a Comment

Filed under Musik, Renungan

Mengenang Maestro Gamelan Rahayu Supanggah

imagebam.com
Prof. Dr. Rahayu Supanggah, S.Kar yang lahir di Boyolali 29 Agustus 1949 adalah seorang maestro gamelan dan seniman handal Nusantara. Anak seniman dalang dari Boyolali ini telah meninggalkan kita bertepatan dengan hari Pahlawan 10 November 2020.
Sebagai tokoh seni karawitan dan etnomusikologi yang karya-karyanya diakui di kancah Nasional maupun Internasional. Andal dalam berorganiisasi dan dan selalu menjaga hubungan antar manusia.
Beliau menjadi salah satu yang ikut menginisiasi dan memperjuangkan gamelan sebagai warisan budaya tak bentuk dunia di UNESCO. Semasa hidupnya ia mengangkat derajat gamelan ke forum dunia, peraih penghargaan seni nasional dan internasional.
Tahun 1965 ikut menjalani misi kesenian kepresidenan ke China, Korea dan Jepang.
Tahun 2010 menerima penghargaan Bintang Budaya Parama Darma dari Presiden.
Mantan Rektor ISI Surakarta (1997-2001), Dr. Rahayu Supanggah telah banyak menelorkan karya-karyanya, diantara karya spektakulernya adalah “Gambuh’ tahun 1979.

“ATI SADU” salah satu kreasi dari seniman-seniwati ISI Surakarta sebagai persembahan kepada Prof. Dr. Rahayu Supanggah, S.Kar atas pengabdiannya di ISI (Buku Pisungsung Bunga Rampai)
“Ati sedu ati yogi rama weninging ludira welas asih kinasih, karya tangguh mrantasi satuhu sang dwija” (Hati yang sadu, yogi oh Bapak, darahmu bening mangukir cinta kasih, bahuku kuat manggul segala beban, oh guruku)

Leave a Comment

Filed under Budaya, Renungan

Selamat Jalan Didi Kempot Maestro Campursari

imagebam.com

Telah berpulang kerachmatullah dengan tenang Maestro Didi Kempot dalam usia 53 tahun pada hari Selasa tanggal 5 Mei 2020 pukul 07.30 WIB. Semoga husnul khotimah.
Selamat Jalan Didi Kempot, The Lord Didi, My Father of Broken Heart, tenanglah di hadapanNya, aku disini akan tetap berdendang nyanyian Campursari.


Didi Kempot atau nama aslinya Dionisius Prasetyo adalah seorang penyanyi dan pencipta lagu-lagu Campursari asal dari Surakarta. Almarhum merupakan anak pelawak Ranto Edi Gudel (Mbah Ranto) dan adik dari pelawak senior Srimulat Mamik Prakoso.
Lagu-lagunya bertemakan tentang kesedihan, cinta dan patah hati.
Didi bisa membuktikan kepada kita semua bahwa budaya nenek moyang bisa diimplementasikan berbarengan dengan kemajuan teknologi seperti sekarang ini. Konsisten sebagai aset bangsa yang ingin agar budaya asli ini tidak luntur tergilas kejamnya peradaban teknologi. Sebagai penghibur papan atas yang lahir dari bawah ini bisa membuai telinga pendengarnya.
Ajakan Didi Kempot dalam bahasa Jawa yang kurang lebih seperti ini: “Ojo isin karo budayane dhewe nggih Mas, seneng musik rock monggo, seneng musik reggae monggo, seneng musik heavy metal nggih monggo, tapi ampun pernah isin nyanyi Campursari, wong Jowo ampun ngantos kelangan Jowone”.

“Ojo Mudik” adalah lagu yang ia nyanyikan dan karang terakhir, terkait dengan Corona. Lagunya sederhana yang diulang-ulang bagaikan sebuah nyanyian yang bisa mempersuasi orang untuk tidak mudik.
Selamat Jalan The Godfather of Broken Heart.

Leave a Comment

Filed under Renungan, tembang jawa, Uncategorized

Sholawat Jawa – Nyuwun Ngapuro

Sholawat Jawa oleh alunan  suara Hj. Wafiq Azizah. Beberapa alunan sholawat seperti Nyuwun Ngapuro, Tombo Ati, Ilir-Ilir, Limo Perkoro, Mampir Ngombe.

Leave a Comment

Filed under Musik, Renungan

Sholawat multi Bahasa

Alunan sholawat dengan berbagai bahasa, seperti Arab, Jawa, Sunda, Minang, Mandarin dan versi English.

Allahuma shalli wassallim alaa, Sayyidina wa maulana Muhammad, Allahuma shuril Islam wal muslimin, Wa ahlikil kafarata wadz dzalimin. [Arab]

Duh Gusti mugi paring rahmat lan keselamatan, Katur Kanjeng Nabi Muhammad kan mulyo, Mugi kerso paring slamet umat niko, Kaum muslimin muslimat sedoyo. [Jawa]

Yaa Allah pour grace and salvation, For Prophet Muhammad noble messengers. Ya Allah please protect and keep his people, Muslimin, and muslimat all the world. [English]

Ya Allah qing chu ren ci ji phing an, Weilei bi xia Muhammad zhen zhu shi zhe xian da, Ya Allah shi an chuen ren lai, Ge wei qien bu yi shi lan ren lei. [Mandarin]

Sholawat Rambu, dengan iringan Gamelan :

Shalawat Shalli Wasallim :

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Leave a Comment

Filed under Musik, Renungan

Kobarkan semangat juang R.A. Kartini

Karena Ibu R.A.Kartini, semua kaum gender Indonesia bisa melakukan apapun yang dilakukan oleh kaum laki-laki. Gaungkan dan Gelorakan semangat juang Ibu Kartini.
imagebam.com

Hari ini adalah hari dimana Indonesia mencanangkan tanggal 21 April sebagai Hari Kartini.

Berikut beberapa tulisan yang inspiratif untuk kita renungkan bersama :
1. Kami disini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak-anaka wanita, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak wanita itu menjadi saingan laki-laki dalam hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya yang diserahkan alam (sunatullah) sendiri ke dalam tangannya ; menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama.
2. Sepanjang hemat kami, agama yang paling indah dan paling suci ialah Kasih Sayang. Dan untuk dapat hidup menurut perintah luhur ini, haruskah seseorang mutlak menjadi Krinten?, orang Budha, Brahma, Yahudi, Islam, bahkan orang kafirpun dapat hidup dengan kasih sayang yang murni.
3. Moga-moga kami mendapat rahmat, dapat bekerja membuat agama lain memandang agama Islam patut disukai.
4. Kami sekali-kali tidak hendak menjadikan muris-murid kami menjadi orang setengah Eropa, atau orang Jawa yang kebarat-baratan

“Selamat Hari Kartini”

Leave a Comment

Filed under Musik, Renungan, tak berkategori

Tembang Religi Qosidah – Sunan KaliJaga

Qosidah tembang-tembang religi seperti Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, Wasiat Sunan Drajat.

Qasidah dan Shalawat Jawa full Album (Almunsyidin, Ida Laila)

Leave a Comment

Filed under Audio, Musik, Renungan

MasKumambang = Awal dimulainya Kehidupan

MasKumambang merupakan salah satu tembang macapat karya K.G.P.A.A Mangkunagara IV. MasKumambang berasal dari kata Mas yang artinya sesuatu yang terhormat, dimaknai sebagai emas yang terapung (emas kumambang), Kumambang merupakan kata jadian dari akar kata kambang (terapung).
MasKumambang atau awal dimulainya kehidupan, awal mulai perjalanan hidup manusia yang masih berupa embrio di dalam kandungan ibunya, masih belum diketahui jati dirinya (laki-laki atau perempuan).
Kehamilan berlangsung selama 280 hari atau 10 bulan atau 40 minggu, terhitung dari hari pertama haid terakhir. Oleh para pemuka agama meyakini bahwa ruh di tiupkan pada janin saat berusia 120 hari terhitung sejak bertemunya sel sperma dengan ovum.
Secara keseluruhan, tembang macapat sejatinya bercerita tentang perjalanan hidup manusia yang menggambarkan bagaimana seorang manusia hidup sejak lahir mulai belajar dari kanak-kanak, dewasa dan pada akhirnya meninggal. Masing-masing arti dari tembang macapat melambangkan watak atau karakter tersendiri, mulai dari watak sedih atau duka, nasehat, percintaan, kasih sayang hingga kebahagiaan.

Berikut salah satu tembang MasKumambang yang ngemut piwulang luhur.

Wong tan manut pitutur wong tuwa ugi, ha nemu duraka, ing donya tumekeng akhir, tan wurung kasurang-surang.
Menggambarkan tentang akibat seseorang yang tidak patuh terhadap orang tua. Seorang anak yang durhaka tentu akan mendapatkan kesengsaraan, baik di dunia hingga akhir nanti.

Maratani mring anak putu ing wuri, den padha prayitna, ajana kang kumawani, ing bapa tanapi biyang.
Hingga kelak ke anak cucu, oleh karena itu perhatikan sungguh-sungguh, jangan engkau kurang ajar kepada ayah atau ibu.

[sumber foto : kesolo.com]

2 Comments

Filed under Budaya, Musik, Renungan, tembang jawa

Vokalis Yon Koeswoyo meninggal dunia

imagebam.com

Diawal tahun 2018, dunia musik kehilangan salah satu musisi terbaiknya yaitu Yon Koeswoyo [Koesyono] yang tergabung dalam band Koes Plus. Anak ke 6 dari Raden Koeswoyo, Yon Koeswoyo lahir di Tuban Jawa Timur, tanggal 27 September 1940. Meninggal hari Jumat 5 Januari 2018  dalam usia 77 tahun.
Koes Plus terbentuk tahun 1969, yang sebelumnya membentuk group musik bernama Koes Bersaudara [Album perdana 1962].
Album Koes Plus Vol. I yang dirilis tahun 1969 adalah Dheg Dheg Plas. (Awan Putih, Derita, Kelelawar, Tiba-Tiba Aku Menangis, Bergembira, Tjintamu Telah Berlalu, Dheg-Dheg Plas, Manis dan Sajang, Hilang Tak Berkesan, Kembali Ke Djakarta, Biar Berlalu dan Lusa Mungkin Kau Datang).

Selamat Jalan Koesyono, karyamu tetap menjadi kenangan yang abadi, dan semoga dapat menginspirasi generasi musisi sekarang.

2 Comments

Filed under Musik, Renungan

Kidung Natal di bulan Desember

Kidung Natal dari beberapa penyanyi lawas Koes Plus, Pattie Bersaudara, Endar Pradesa dan Vivi & Nita. Anda bisa menikmati kidungan seperti ini dalam versi keroncong, ataupun campursari dan bahkan dalam alunan gending gamelan jawa.

Selamat menikmati bagi yang merayakan …

Leave a Comment

Filed under Musik, Renungan