“Saya bukan orang pasar, apa yang saya kerjakan ya kerjakan aja. Ini kerja Allah, bagi saya kerja itu ibadah, tidak ada niat di pasarkan” [itulah ungkapan tulus dari Idris Sardi sang Biola Maut yang suka ber-Sarung].
Walaupun banyak karya yang dipuja, ia justru mengaku tak ingin dipuja-puja. Ia ingin seperti pahlawan yang sudah berbuat banyak, tapi tak harus mendapat imbalan.
“Saya lihat pahlawan itu banyak yang tidak mendapat apa-apa”
Sungguh luar biasa ungkapan itu. Ungkapan yang pantas untuk ditiru dan digugu oleh musisi penerusnya. ❗
Bertepatan dengan usianya 75 tahun, Sang Maestro Idris Sardi pada hari Senin 28 April 2014 telah dipanggil oleh Tuhan Yang Maha Pencipta.
Selamat Jalan Sang Maestro, semoga mendapatkan tempat yang terbaik disisiNYA. Karyamu tetap kukenang sepanjang masa.
Selamat Jalan sang Biola Maut
Filed under Renungan, tak berkategori
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun
semoga almarhum diampuni segala dosanya, dan diterima seluruh amal ibadahnya oleh Allah SWT. Amin….
sedikit ralat… wafatnya tgl 28 April 2014 pak Wandi…bukan 28 Mei….
nuwun
Terima kasih koreksinya, maklumlah wong wis sepuh
Lagu Pring Reketeg sudah tersedia, coba lihat di komentar sebelumnya.