Kabar duka cita dari penyanyi era 60-70an Christine Maria Setyowati (Christine) dalam usia 69 tahun, meninggal dunia pada hari Selasa, 4 Mei 2021 pukul 04:00 WIB.
Selamat Jalan Christine, jasamu tetap dikenang.
Tag Archives: duka cita
Duka Cita dari Christine penyanyi era 70an
Filed under Uncategorized
Vokalis Yon Koeswoyo meninggal dunia
Diawal tahun 2018, dunia musik kehilangan salah satu musisi terbaiknya yaitu Yon Koeswoyo [Koesyono] yang tergabung dalam band Koes Plus. Anak ke 6 dari Raden Koeswoyo, Yon Koeswoyo lahir di Tuban Jawa Timur, tanggal 27 September 1940. Meninggal hari Jumat 5 Januari 2018 dalam usia 77 tahun.
Koes Plus terbentuk tahun 1969, yang sebelumnya membentuk group musik bernama Koes Bersaudara [Album perdana 1962].
Album Koes Plus Vol. I yang dirilis tahun 1969 adalah Dheg Dheg Plas. (Awan Putih, Derita, Kelelawar, Tiba-Tiba Aku Menangis, Bergembira, Tjintamu Telah Berlalu, Dheg-Dheg Plas, Manis dan Sajang, Hilang Tak Berkesan, Kembali Ke Djakarta, Biar Berlalu dan Lusa Mungkin Kau Datang).
Selamat Jalan Koesyono, karyamu tetap menjadi kenangan yang abadi, dan semoga dapat menginspirasi generasi musisi sekarang.
Pelantun tembang Mama Eddy Silitonga tutup usia
Kembali dunia musik kehilangan penyanyi ya pelantun Mama dari Eddy Silitonga telah dipanggil oleh Sang Khalik dinihari pukul 00.05 WIB hari Kamis dalam usia 65 tahun (17 Nopember 1950).
Lagu-lagu terkenal yang pernah dilantunkan seperti Mama karya Murry, Biarlah Kusendiri karya Rinto Harahap, Jatuh Cinta karya Titiek Puspa.
Selamat Jalan Eddy Silitonga, semoga mendapatkan tempat yang terbaik disisiNYA. Lagu-lagumu tetap dikenang sepanjang masa.
Filed under jadul 60-70, Musik
Pelantun “Bunga Flamboyan” tutup usia
“Seindah cinta yang pernah kurasakan, Begitu juga kemesraan wajahnya, Bunga flamboyan ganti dirimu yang kini tiada lagi”
Itulah lantunan lagu Bunga Flamboyan oleh Laily Dimjathie yang telah tutup usia di hari Rabu 6 Januari 2016 pukul 24.09 WIB di RSAA Malang, Jawa Timur.
Selamat jalan si Pelantun Bunga Flamboyan Laily Dimjathie, semoga amal ibadahnya di terima di sisi Tuhan. Jasa-jasamua tetap dikenang sepanjang hayat.
Filed under tak berkategori
Selamat Jalan Burung Kepodang – Mamiek Prakoso
Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Satu lagi kita telah kehilangan seorang pelawak terkemuka dari Srimulat si “Burung Kepodang” atau Mamiek Prakoso untuk menghadap Sang Khalik pada hari Minggu, 3 Agustus 2014 di R. S. Brayat Minulya Solo dalam usia 53 tahun.
Sebagai seniman yang suka membuat ketawa ini dikenal ramah, rendah hati dan ringan tangan untuk menolong sesama serta begitu peduli terhadap kesenian tradisional. Kata-kata populer yang sulit untuk dilupakan seperti “mak bedhundhuk”, “mak jegaguk”.
Dalam menyikapi dunia komedi, ia menyatakan kekecewaannya terhadap komedian masa kini yang cenderung tak beretika lantaran sering berkata kasar dan menghina lawan mainnya.
Selamat Jalan si “Kepodang” semoga arwahmu diterima disisi-NYA.
Album yang pernah dirilis Mamiek Prakoso adalah “Petruk Gandrung” yang terdiri dari 10 lagu (Petruk Gandrung, Moblong2, Ketiban Sampur, Cidro dlnya).
Filed under Musik, Renungan, tak berkategori
Selamat Jalan sang Biola Maut
“Saya bukan orang pasar, apa yang saya kerjakan ya kerjakan aja. Ini kerja Allah, bagi saya kerja itu ibadah, tidak ada niat di pasarkan” [itulah ungkapan tulus dari Idris Sardi sang Biola Maut yang suka ber-Sarung].
Walaupun banyak karya yang dipuja, ia justru mengaku tak ingin dipuja-puja. Ia ingin seperti pahlawan yang sudah berbuat banyak, tapi tak harus mendapat imbalan.
“Saya lihat pahlawan itu banyak yang tidak mendapat apa-apa”
Sungguh luar biasa ungkapan itu. Ungkapan yang pantas untuk ditiru dan digugu oleh musisi penerusnya. ❗
Bertepatan dengan usianya 75 tahun, Sang Maestro Idris Sardi pada hari Senin 28 April 2014 telah dipanggil oleh Tuhan Yang Maha Pencipta.
Selamat Jalan Sang Maestro, semoga mendapatkan tempat yang terbaik disisiNYA. Karyamu tetap kukenang sepanjang masa.
Filed under Renungan, tak berkategori
Selamat Jalan Kris Biantoro
Satu lagi kita kehilangan penyanyi jadul kondang Kris Biantoro yang mempunyai nama asli Christoporus Soebiantoro. Pria kelahiran Magelang 17 Maret 1938 telah meninggal dunia 13 Agustus 2013 dalam usia 75 tahun.
“Merdeka” demikian kalimat yang sering diucapkan setiap bertemu dengan siapapun. Lulusan SMA Kolose de Britto Yogyakarta ini sangat piawai dalam membawakan acara di TVRI “Silahkan Terka”. Salah satu lagu ciptaannya yang cukup fenomenal adalah Dondong Opo Salak.
Selamat Jalan Kris Biantoro, semoga engkau diterima disisinya sesuai amal kebaikannya. Lagu-lagumu tetap kukenang dan abadi selalu.
Pesan terakhir Ustadz Jeffry
“Pada akhirnya.. Semua akan menemukan yang namanya titik jenuh.. Dan pada saat itu.. Kembali adalah yang terbaik.. Kembali pada Siapa..??? Kpd “DIA” pastinya.. Bismi_KA Allohumma ahya wa amuut..”
Itulah pesan terakhir yang ditulis di akun twitternya.
“mumpung padhang rembulane, mumpung jembar kalangane….. mumpung masih ada kesempatan….. perbanyaklah amal dan ibadah”
Seperti diketahui bahwa Ustadz Jeffry Al-Buchori telah berpulang dihadapan Allah SWT ya Tuhan Sang Pencipta tanggal 26 April 2013 dalam usia 40 tahun.
Beliau adalah ustadz gaul, ustadz yang sedang membumi, apalagi dikalangan kaum muda.
Lagu Islami ciptaannya yang kukagumi dan sangat menyentuh kalbu adalah “SepohonKayu”
Selamat Jalan Ustadz Jefrry Al-Buchori, semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT.
Filed under tak berkategori