Tag Archives: isi surakarta

Uyon-Uyon Nyamleng ISI Surakarta

Institut Seni Indonesia (ISI) merupakan kawah chandra dimuka tempat menimba ilmu seni budaya untuk mencetak seniman seniman yang handal, mumpuni dan kadar intelektual yang baik. Disinilah membuktikan bahwa budaya seni gamel ini masih tetap eksis seiring dengan kemajuan peradaban dunia.
Tentunya bangga saya sebagai orang Indonesia. Namun sebenarnya juga manggayut rasa miris, sebab fenomena masyarakat urban kini nampak justru kurang mengapresiasi terhadap musik gamelan. Orkestra asli (indigenous orchestra) ini kini tidak terlihat ditempatkan sebagai entitas budaya yang signifikan. Lebih ironis lagi justru dilakukan oleh bangsa lain.
Disinilah pentingnya kita tetap menjaga dan melestarikan budaya adiluhung ini. Terus dan tumbuh kembangkan musik tradisional Nusantara ini.
Inilah beberapa alunan musik gamelan yang indah dan menyejukkan olah kiprah para Sarjana/Magister Seni Institut Seni Indonesia Surakarta.

“Jadikan Budaya sebagai indentitas bangsa”

Leave a Comment

Filed under Budaya, gendhing jawa, Musik

Gending Jawa Merak Ati – ISI Surakarta

Gending-gending Jawa klasik oleh mahasiswa seni dari Institut Seni Indonesia Surakarta (ISI Surakarta), yaitu Merak Ati, Klewer, Kinanthi dan Udan Mas.

Selamat menikmati gending-gending jawa yang langka ini.

Leave a Comment

Filed under gendhing jawa, Musik

Shalawat Rambu

Karya anak bangsa dari ISI Surakarta ini mewacanakan kembali bahwa tradisi itu bagaikan bahan mentah, yang siap dapat dimasak kembali dengan kreativitas untuk kembali menjadi menu yang lezat, nyaman dan merasuk hati sanubari.
“Shalawat Rambu” karya Waluyo, Sarjana karawitan membawa getaran dan nuasa Islam yang begitu pekat. Menempatkan tembang shalawat pada gending Rambu dalam melodi gamelan sekaten, penuh puji-pujian keagamaan dan ayat-ayat macapat.
“Aduh Gusti, Gusti Allah kang amurba jagad kang gumelar
Maha welas sarto asih marang kabeh kang tumitah”

Shalawat merupakan salah satu bentuk ibadah yang diperintahkan bagi setiap umat muslim untuk mengamalkannya. Doa dalam shalawat merupakan perwujudan umat Islam kepada Nabinya dan bisa membimbing tingkah laku sesuai yang diteladani oleh Nabinya.
“Shalawat” dapat diartikan doa atau seruan kepada Allah, dan “Rambu” dalam bahasa Arab berarti “Rathuna” yang berarti Allah Pangeranku.

Leave a Comment

Filed under gendhing jawa, Musik, Renungan, tembang jawa