Tag Archives: sunan drajat

Tujuh Wasiat Sunan Drajat

Sunan Drajat atau Raden Qosim adalah seorang wali yang berjiwa dermawan dan sosial, terkenal dengan kearifan dan keluhuran budi. Beliau dalam mengajarkan Islam dilakukan dengan penuh kasih sayang, tanpa disertai dengan paksaan dan kekerasan. Dalam melakukan dakwah melalui lantunan tembang dengan diiringi musik gamelan.

Tujuh Wasiat (pepali pitu) sebagai penuntun hidup manusia yaitu :
1. Memangun resep tyasing sasomo (Kita harus selalu mmebuat senang orang lain)
2. Jroning suka kudu eling lan waspada (Dalam suasana suka, harus ingat dan waspada)
3. Laksmitaning subroto tan nyipta marang pringgabayaning lampah (Dalam perjalanan mencapai cita-cita luhur, kita tidak peduli dengan segala rintangan dan hambatan)
4. Meper hardaning pancadriya (Harus selalu menekan gelora hawa nafsu)
5. Heneng-hening-henung (Dalam suasana dan keadaan diam, kita akan memperoleh keheningan dan dlam hening itulah kita akan mencapai cita-cita luhur)
6. Mulya guna panca waktu (Suatu kebahagiaan lahir dan batin akan kita capai dengan sholat lima waktu)

7. Menehono teken marang wong kan wuta (Berilah petunjuk kepada orang bodoh. Maksudnya adalah kalangan ulama atau orang yang berpengetahuan semestinya memberikan bimbingan dakwah dan petuah kepada siapapun yang belum bisa atau belum tahu agar bisa dijadikan pedoman hidup)
Menehono mangan marang wong kang luwe (Sejahterakanlah kehidupan rakyat yang miskin).
Menehono busono marang wong kang wudo (ajarkanlah budi pekerti, etika kepada orang yang tidak tahu malu)
Menehono ngiyub marang wong kang kudanan (Berilah perlindungan kepada orang yang menderita)

1 Comment

Filed under Budaya, Renungan

Catur Piwulang Sunan Drajat

Sunan Drajat atau yang lebih dikenal semasa muda dengan sebutan Raden Qasim adalah putra dari Sunan Ampel hasil pernikahan dengan Dewi Condrowati alias Nyi Ageng Manila.
Kanjeng Sunan Drajat dikenal akan kearifan dan kedermawanan. Ajaran kaidah hidup adalah untuk tidak saling menyakiti, baik melalui kata-kata maupun perbuatan.
Catur Piwulang (empat ajaran) yang mempunyai nilai filosofis yang tinggi dan patut ditauladani oleh anak bangsa. Karena didalamnya sarat akan pembelajaran untuk mengembangkan kepedulian terhadap sesama manusia.
(1) Meneho teken marang wong kang wuto (berikanlah tongkat kepada orang yang buta)
(2) Meneho mangan marang wong kang luwe (berikanlah makan kepada orang yang sedang kelaparan)
(3) Meneho busono marang wong kang wudo (berikanlah pakaian kepada orang yang masih telanjang)
(4) Meneho ngiyup marang wong kang kudanan (berikanlah tempat berteduh kepada orang yang sedang kehujanan)

Semoga menjadikan bahan renungan

Leave a Comment

Filed under Budaya, Renungan