Kaset tanpa keterangan sampul ini termasuk barang langka. Setelah diputar untuk didengar ternyata masih cukup baik. Pada sisi A terdiri 6 track tembang jawa Waldjinah garapan dari Karawitan Krida Niyaga pimpinan Sugiono.
Tembang Tukang Pijet Masa Kini mengisahkan tentang seorang tukang pijet dengan tanda dan ciri khasnya suara “kecrak-kecrek” sambil menawarkan jasanya dengan berjalan kaki.
Kecrak-kecrek tukang pijet masa kini, sing dipijet bukan kayu bukan besi. Kecrak-kecrek tukang pijet kelas tinggi, lembut hati bubar mijet njiwel pipi”
Berikut tembang-tembang jawa hasil kreasi dengan Krida Niyaga :
Tag Archives: waldjinah
Waldjinah – Tukang Pijet Masa Kini
Filed under Musik, tembang jawa
Langgam Jawa Kreatif – Waldjinah
Waldjinah bersama Pusat Latihan Karawitan (PLK) Yogyakarta asuhan Otok Bima Sidarta dalam album Simbok. Tahun 1988, Pardiman Djoyonegoro mendirikan PLK Yogyakarta dengan mengembangkan kreasi seni jawa. Salah satu karya ciptaan dari Pardiman adalah Langen Sore.
Berikut album Simbok dengan penyanyi moncer dan kinclong dari Waldjinah dengan kreasi campur gamelan.
- Simbok [cipt. Andjar Any]
- Lewa Lewo [cipt. PLK Yogya]
- Wuyung [cipt. Ismanto]
- Yen Ing Tawang [cipt. Andjar Any]
- Langen Sore [cipt. Pardiman]
- Cover cassete Simbok ada disini
Filed under Musik, tembang jawa
Gumbal Gambul – Waldjinah [O.K. Bintang Surakarta]
Kaset kiriman dari rekan komunitas Sukoasih ini cukup berusia dan sudah langka, diperkirakan keluaran tahun 70-an. Dari suaranya saja jelas itu Waldjinah masih muda. Siapa yang tahu 🙂 ???
Side A berisi 5 (lima) track lagu, dengan O.K. Bintang Surakarta. Namun yang bisa diselamatkan 3 (Tiga) lagu yaitu :
- Gumbal Gambul (cipt. Sadiran) – Waldjinah
- Ngelingono (cipt. Andjar Any) – Waldjinah
- Layangmu (cipt. Andjar Any) – Waldjinah
Side B berisi 6 (enam) track lagu, dengan O.K. Sekar Mas pimpinan Adikarso. Yang bisa dikonversi 3 (tiga) lagu yaitu :
- Bawa Mijil Mung Jarene – S. Prabowo (cipt. Purwadi)
- Sidodadi – Djum Suwarni (cipt. Darmodjo)
- Kuciwo – S. Darti (cipt. Darmodjo)
Filed under jadul 60-70, Musik, tembang jawa
Bancak Doyok – Orkes Bintang Surakarta
Bancak Doyok oleh Waldjinah bersama Orkes Bintang Surakarta pimpinan Waldjinah.
Tembang keroncong jawa Tak Rumangsani ini merupakan jawaban dari lagu Ngelingono Umurmu.
Berikut tembang-tembang lengkap dari album Bancak Doyok oleh penyanyi kondang Walldjinah :
- Kapok Lombok
- Sugeng Riyadi
- Ditinggal Kekasih
- Kr. Cah Ayu
- Tak Rumangsani [jawaban lagu Ngelingono Umurmu]
- Bawa Asmarandana – Pamitan
- Ojo Gelo
- Panglipur Wuyung
- Bawa Maskumambang – Kronto-Ronto
- BANCAK DOYOK (Kembang Nangka – Becak – Stb.II Siapa Dia – Stb.II Hujan Angin – Sepur Terutuk)
Kaset dengan lagu yang langka ini kiriman dari sedulur komunitas Sukoasih yang selalu setia.
Filed under Musik, tembang jawa
Karya Andjar Any – Yen Ing Tawang
Ketahuilah bahwa lagu Jen Ing Tawang Ana Lintang karya cipta maestro Andjar Any itu digubah dan diilhami tatkala Andjar Any sedang menunggu dan menantikan kelahiran anaknya yang didambakan. Saat itu ia tidak berada di ruangan bersalin tempat isterinya Niek Priyatin. Sambil menunggu dengan disaksikan oleh bulan bersinar terang dan bintang-bintang yang gemerlapan, Andjar Any merenung seraya berucap dalam hati “kelak kalau sang bayi lahir perempuan, maka jadilah ia menciptakan lagu Yen Ing Tawang.
Dari lirik dan syair lagu Yen Ing Tawang merupakan ungkapan Andjar Any dalam mendabakan anak perempuan.
Perhatikan syair dan liriknya berikut :
Aku ngenteni tekamu (aku menunggu kedatanganmu) –> maksudnya menunggu kehadiran sang jabang bayi.
Sun takokke pawartamu (kutanyakan kabar beritamu) –> tanya ke langit karena dia tidak tahu keadaan di ruangan bersalin, apakah sudah lahir atau belum, apakah ibunya sehat nggak)
Janji-janji aku eling, cah ayu (setiap saat saya ingat, anak manis) –>mengingat keadaan dan situasi di ruang bersalin yang menegangkan. Kata “cah ayu” kok tidak diganti dengan cah bagus atau lainnya, karena Andjar Any menginginkan anaknya lahir perempuan.
Sumedhot rasaning ati (seakan mau ditinggal mati, rasanya dihati) –>sangat takut dengan keselamatan si jabang bayi yang akan di lahirkan itu.
Lintang-lintang ngiwi-iwi (bintang-bintang dilangit yang menggoda) –> bintang menjadi saksi
Tresnaku sundhul wiyati (cintaku sangat besar/tinggi) –> cinta kasih kepada anak.
Apakah kelahiran putri pertama itu untuk anak yang ke-4 (Yuenda Maya Sari) atau anak ke-5 (Ayusmara Chandra Sari) tidak diketahui sumbernya.
Sejatinya lagu Yen Ing Tawang itu pertama kali dilantunkan oleh Ibu Sarbini kakak Waldjinah.
Duh Gusti kang Maha Pemurah, matur nuwun pamundhut kula (Andjar Any) sampun kasembadan.
"Wong kuwi kudu tansah njaga rasa pangrasane wong liyan,.... kudu karyenak tyasing sesomo" [ajaran Andjar Any kepada anak-anaknya]
Filed under Audio, Musik, tembang jawa
APW Apusi Wae – Waljinah
Waljinah bersama Karawitan Banto dkk menghadirkan lagu-lagu jawa versi jaipong pada album APW Apusi Wae [Lokananta CDJ-180].
nDisik-ndisik mas dolanan apel
Sakikine mas dolanan pelem
nDisik-ndisik mas yen nyawang sebel
Sakikine digandheng gelem
[Apewe, Turi2 Putih, Mojang Sumedang, Pilih2 Tebu, Sandhang Pangan, Panjerina, dan Instrumental Jamong, Kelap-Kelip, Jaranan dan Walang Kekek].
Filed under Musik, tembang jawa
Nawang Wulan – Waldjinah
Tembang Nawang Wulan ini diambil dari cerita rakyat tentang perjodohan antara Nawang Wulan sang bidadari dari khayangan dengan Jaka Tarub. Oleh Andjar Any terciptalah menjadi sebuah lagu keroncong jawa.
Berikut tembang Waldjinah bersama Orkes Kroncong Bintang Surakarta pimpinan Waldjinah Budhi dalam album Nawang Wulan (Lokananta ACI-005).
A1. Nawang Wulan (Andjar Any)
A2. Gela-Gelo (Mardijanto)
A3. Tangkuban Perahu (Sapari)
A4. Batik Wonogiren (S.Dharsih K)
A5. Luntur (Gesang)
A6. Pandan Wangi (Gesang)
B1. Lintang Atiku (Mardjo Kahar)
B2. Katur Ibuku (Andjar Any)
B3. Sangkuriang (Andjar Any)
B4. Tunggu Pari (Andjar Any)
B5. Mranani Ati (Andjar Any)
B6. Jelungan (Andjar Any)
Filed under jadul 60-70, Musik, tembang jawa
Pop Jawa – Waldjinah
Waldjinah dengan beberapa lagu pop jawa. Eling digarap dalam versi dangdut.
- Eling (Waldjinah)
- Panjer Rino (Waldjinah)
- Lali Asale (Waldjinah)
- Poro Mudo (Waldjinah)
- Si Kancil (Waldjinah)
- Wolak-Walik (Waldjinah)
Bonus tembang Jawa :
- Putri Ngajogjakarta (Enny Kusrini) – O.K. Puspa Rini
- Putri Solo (AKA)
Filed under Musik, tembang jawa
Putri SOLO – Waldjinah
Inilah kroncong jawa Putri Solo bersama Waldjinah dengan diiringi oleh Orkes Krontjong Puspa Djelita pimpinan S. Dharmanto.
Album ini merupakan rekaman perdana Waldjinah pada produksi rekaman Elshinta dengan empat trak lagu yaitu :
- A1 : Putri Solo
- B1 : Kembang Katjang
- A2 : Resepsi (Dharmanto)
- A3 : Asmaradana – Turi2 Putih – Suwe Ora Djamu
- A4 : Djenang Gula (E. Slameto)
Bonus : Iki Weke Sopo dan Panjer Rino dari mBakju Waldjinah
Filed under Musik, tembang jawa
Rekaman Pertama Waldjinah
Ini adalah rekaman pertama penyanyi keroncong Waldjinah di Lokananta. Di usia belasan tahun Waldjinah pertama kali masuk dapur rekaman tahun 1959 dengan album “Kembang Katjang” (Kembang Katjang, Putra Nuswantara, Resepsi dan Tetesing Waspa).
Coba perhatikan lagu Kembang Katjang pada lantunan bawa odjo turu sore kaki, ada suara tokek yang masuk.
Kala itu peralatan rekaman masih sederhana, suara dari luar begitu mudah tertangkap dan masuk. Bahkan tidak jarang diulang berkali-kali untuk mendapat hasil yang maksimal. Konon waktu itu lokasi Lokananta dikelilingi persawahan yang masih sepi. |suara kodok, tokek dan binatang malam lainnya|
Dengan tembang Kembang Katjang itulah kemudian Waldjinah mendapat julukan Si Ratu Kembang Katjang.
Filed under Audio, Musik, tembang jawa