Sunan Drajat atau Raden Qosim adalah seorang wali yang berjiwa dermawan dan sosial, terkenal dengan kearifan dan keluhuran budi. Beliau dalam mengajarkan Islam dilakukan dengan penuh kasih sayang, tanpa disertai dengan paksaan dan kekerasan. Dalam melakukan dakwah melalui lantunan tembang dengan diiringi musik gamelan.
Tujuh Wasiat (pepali pitu) sebagai penuntun hidup manusia yaitu :
1. Memangun resep tyasing sasomo (Kita harus selalu mmebuat senang orang lain)
2. Jroning suka kudu eling lan waspada (Dalam suasana suka, harus ingat dan waspada)
3. Laksmitaning subroto tan nyipta marang pringgabayaning lampah (Dalam perjalanan mencapai cita-cita luhur, kita tidak peduli dengan segala rintangan dan hambatan)
4. Meper hardaning pancadriya (Harus selalu menekan gelora hawa nafsu)
5. Heneng-hening-henung (Dalam suasana dan keadaan diam, kita akan memperoleh keheningan dan dlam hening itulah kita akan mencapai cita-cita luhur)
6. Mulya guna panca waktu (Suatu kebahagiaan lahir dan batin akan kita capai dengan sholat lima waktu)
7. Menehono teken marang wong kan wuta (Berilah petunjuk kepada orang bodoh. Maksudnya adalah kalangan ulama atau orang yang berpengetahuan semestinya memberikan bimbingan dakwah dan petuah kepada siapapun yang belum bisa atau belum tahu agar bisa dijadikan pedoman hidup)
Menehono mangan marang wong kang luwe (Sejahterakanlah kehidupan rakyat yang miskin).
Menehono busono marang wong kang wudo (ajarkanlah budi pekerti, etika kepada orang yang tidak tahu malu)
Menehono ngiyub marang wong kang kudanan (Berilah perlindungan kepada orang yang menderita)
Sugeng enjing Rakamas Wandi 🙂
sugeng nidakaken syiam Ramadhan, mugi pikantuk “derajat” Iman lan Taqwa dumateng Allah ingkang Maha Mirah lan Maha Asih.
Aamin ya Rabbal’alamin.
Matur nuwun sampun paring seserepan “Tujuh Wasiat Suna Drajat”.
Taksih dipun tengga malih seserepa sanesipun. 🙂
Kula lajeng kemutan, rikala kula alit, ingkang asring dipun ngendikaaken Bapak dumateng kula, ingkang nomer 6 (enem) lan 7 (pitu).